Tanda Umum Difteri yang Harus Anda Ketahui

penyakit difteri

Meski telah terjadi penurunan jumlah kasus, penyakit difteri tidak boleh dianggap sepele. Kenali tanda umum difteri di sini. Penyakit difteri masuk ke dalam salah satu penyakit menular yang berbahaya. Difteri dianggap membahayakan karena dapat membentuk racun yang sangat ganas. Namun, meski telah terjadi penurunan jumlah kasus, penyakit difteri tidak boleh dianggap sepele.

Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini menyebar melalui tiga rute, yaitu bersin dan kontaminasi barang pribadi (jika menggunakan gelas bekas penderita yang belum dicuci). Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontaminasi barang rumah tangga (biasanya melalui barang
yang dipakai secara bersamaan, seperti handuk atau mainan).

Anda juga bisa terkena difteri saat menyentuh luka orang yang sudah terinfeksi. Akan tetapi, meski sangat mudah menular, difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Cegah difteri dengan vaksinasi Vaksin pencegahan difteri disebut dengan vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), TD (Tetanus dan Difteri), serta DT (Difteri dan Tetanus). Vaksin DPT idealnya diberikan lima kali hingga anak berumur 5 tahun, sesuai dengan jadwal dari Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI). Sementara itu, vaksin DT diberikan satu kali saat anak berusia 7 tahun. Sementara itu, vaksin TD diberikan setiap 10 tahun sejak umur 18 tahun. Tanda difteri sering muncul dalam dua sampai lima hari setelah infeksi terjadi. Beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun, sementara yang lain memiliki gejala ringan yang serupa dengan flu biasa.

Tanda difteri paling umum
Tanda difteri yang paling terlihat dan umum dirasakan oleh penderita yang telah terinfeksi adalah demam yang tidak begitu tinggi (sekitar 38° Celsius), munculnya lapisan abu-abu tebal pada tenggorokan, dan mudah berdarah jika dilepaskan. Gejala umum lainnya yang dapat Anda amati adalah:

  • Demam hingga menggigil
  • Kelenjar bengkak di leher (bull neck)
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas
  • Suara serak
  • Perasaan tidak nyaman atau tidak enak badan seperti saat sakit infeksi lainnya
  • Kesulitan menelan
  • Kulit pucat dan dingin, berkeringat, serta detak jantung yang cepat

Mayo Clinic, penyakit difteri bisa menjadi fatal pada sekitar 3 persen kasus. Jika tidak diobati, penyakit difteri bisa menyebabkan kerusakan parah pada ginjal, sistem saraf, dan jantung Anda. Oleh karena itu, cegahlah penularan difteri dengan melakukan vaksinasi.

Leave a comment